MENYEKA BADAN SESUDAH WUDHU
Oleh : Masnun Tholab
www.masnuntholab.blogspot.com
Segala Puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.
عن قَيْسِ بنِ سَعْدٍ قال: (زَارَنَا رسولُ اللَّه صلى اللَّه عليه وآله وسلم في مِنْزِلِنَا فأمَرَ لهُ سَعْدٌ بِغَسْلِ فَوُضِعَ لهُ فاغْتَسَلَ ثُمَّ نَاوَلَهُ مِلْحَفَةً مَصْبُوْغَةٌ بِزَعْفَرَانِ أو وَرْسٍ فاشْتَمَلَ بِهَا
Dari Qais bin Sa’ad, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengunjungi kami di rumah kami, lalu Sa’ad menyuruh orang lain untuk mengambilkan air mandi untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian ia meletakkan untuknya, lalu mandilah ia (Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam), kemudian ia memberikannya handuk yang dicelup dengan za’faran atau waras, lalu ia berselimut dengannya ” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Abu Daud)
Imam Asy-Syaukani berkata :
والحديث يدل على عدم كراهة التنشيف وقد قال بذلك الحسن بن علي وأنس وعثمان والثوري ومالك وتمسكوا بالحديث.
وقال عمرو ابن أبي ليلى والإمام يحيى والهادوية يكره واستدلوا بما رواه ابن شاهين في الناسخ والمنسوخ عن أنس (أن رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وآله وسلم لم يكن يمسح وجهه بالمنديل بعد الوضوء ولا أبو بكر ولا عمر ولا علي ولا ابن مسعود(
قال الحافظ: وإسناده ضعيف.
Hadits di atas menunjukkan tidak makruhnya menyeka badan dengan handuk (sesudah wudhu dan mandi). Mereka yang berpendapat demikian adalah Al-Hasan bin Ali, Anas, Utsman, An-Nawawi, dan Malik, dan mereka berpegang pada hadits tersebut.
Sedang Amir Ibnu Abi Laila, Imam Yahya, dan golongan Al-Hadawiyah memakhruhkanbya dan mereka beralasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Syahin di dalam kitab Al-Nasikh wal Mansukh, dari Anas, ”Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengusap (menyeka) mukanya dengan handuk sesudah wudhu, tidak pula Abu Bakar, Umar, Ali dan Ibnu Mas’ud”.
Al-Hafidz mengatakan bahwa hadits tersebut dha’if.
[Nailul Authar 1/140 (1/391)]
Wallahu a’lam.
Sumber rujukan :
-Imam Asy-Syaukani, Nailul Author, Pustaka Azzam, Jakarta, 2006.
*Slawi, Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH
YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH Oleh : Masnun Tholab Hukum Zakat Fitrah Sayyid Sabbiq dalam kitab Fiqih Sunnah mengatakan bahw...
-
MENGUSAP KEPALA DALAM BERWUDHU Oleh : Masnun Tholab www.masnuntholab.blogspot.com Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sha...
-
MENYENTUH KEMALUAN MEMBATALKAN WUDHU? Oleh : Masnun Tholab www.masnuntholab.blogspot.com Segala Puji bagi Allah, Tuhan seru sekalia...
-
TALKIN (Sebelum Meninggal) Oleh : Masnun Tholab www.masnuntholab.blogspot.com إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ و...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar