Jumat, 18 Maret 2011

BACAAN SESUDAH WUDHU

BACAAN SESUDAH WUDHU
Oleh : Masnun Tholab
www.masnuntholab.blogspot.com

Segala Puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.

Hadits-hadits tentang bacaan sesudah wudhu
عن عُمَرِ بن الخطاب رضي اللَّه عنه قال‏:‏ ‏(‏قال رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وآله وسلم‏:‏ ما منكم من أحد يتوضأُ فَيُسْبِغُ الوضوءَ ثم يقول أشهد أن لا إله إلا اللَّه وحده لا شريك له وأشهد أن محمد عبده ورسوله إلا فُتِحَتْ له أبوابُ الجنةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ من أَيِّهَا شَاءَ‏)‏‏.‏
رواه أحمد ومسلم وأبو داود‏.‏ ولأحمد وأبي داود في رواية ‏(‏من توضأَ فأحْسَنَ الوضوءَ ثم رَفَعَ نَظَرَهُ إلى السماءِ فقال‏)‏ وساق الحديث
Dari Umar bin Khattab, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Tidak seorangpun diantara kamu yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian membaca : (Aku mengakui bahwa tiada Tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, Yang Maha Esa, Yang tidak ada sekutu bagiNya, dan aku mengakui bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hambaNya dan utussanNya) kecuali mesti dibukakannya pintu-pintu surge yang delapan, yang akan masuk dari mana ssaja ia menghendaki’” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Dawud)
Dan dari Ahmad dan Abu Dawud dalam satu riwayat (dikatakan) : “Barangsiapa berwudhu kemudian membaguskan wudhunya, lalu mengangkat pandangannya ke langit seraya membaca …..(doa tersebut diatas), lalu menyebut hadits itu seterusnya.

Imam Asy-Syaukani berkata :
رواية أحمد وأبي داود في إسنادها رجل مجهول‏.‏ والحديث أخرجه أيضًا الترمذي بزيادة ‏(‏اللَّهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين‏)‏ لكن قال الترمذي‏:‏ وفي إسناده اضطراب ولا يصح فيه كثير شيء‏.‏
قال الحافظ‏:‏ لكن رواية مسلم سالمة عن هذا الاعتراض
Di dalam isnad riwayat Ahmad dan Abu Dawud terdapat perawi yang majhul.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh A-Tirmidzi dengan tambahan, “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk diantara orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku termasuk diantara orang-orang yang suci”. Hanya saja At-Tirmidzi mengatakan di dalam isnadnya terdapat perawi yang mudhtharib, dan banyak yang tidak benar.

Inilah Hadits At-Tiemidzi secara lengkap (Bab Ucapan setelah Wudhu, Hadits no. 716) :
أخبرنا عبد الله بن يزيد ثنا حيوة أنبأ أبو عقيل زهرة بن معبد عن ابن عمه عن عقبة بن عامر انه خرج مع رسول الله صلى الله عليه وسلم في غزوة تبوك فجلس رسول الله صلى الله عليه وسلم يوما يحدث أصحابه ، فقال من قام إذا استقلت : الشمس فتوضأ فأحسن الوضوء ثم ركعتين خرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه ، فقال عقبة فقلت : الحمد لله الذي رزقني ان أسمع هذا من رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فقال عمر بن الخطاب وكان تجاهي جالسا أتعجب من هذا فقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أعجب من هذا قبل أن تأتي فقلت : وما ذلك بأبي أنت وأمي ، فقال عمر قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من توضأ فأحسن الوضوء ثم رفع بصره إلى السماء أو قال نظره إلى السماء ، فقال أشهد ان لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد ان محمدا عبده ورسوله ففتحت له ثمانية أبواب الجنة يدخل من أيهن شاء
Catatan : Ternyata dalam kitab aslinya, tidak ada tambahan seperti yang diuraikan OLEH Imam Asy-Syaukani dalam kitab Nailul Authar di atas.

Al-Hafidz mengatakan, riwayat Muslim bebas dari pertentangan.
والحديث يدل على استحباب الدعاء المذكور ولم يصح من أحاديث الدعاء في الوضوء غيره وأما ما ذكره أصحابنا والشافعية في كتبهم من الدعاء عند كل عضو كقولهم يقال عند غسل الوجه اللَّهم بيض وجهي الخ فقال الرافعي وغيره‏:‏ ورد بهذه الدعوات الأثر عن الصالحين‏.‏
وقال النووي في الروضة‏:‏ هذا الدعاء لا أصل له‏.‏ وقال ابن الصلاح‏:‏ لا يصح فيه حديث‏.‏
Hadits di atas menunjukkan dianjurkannya menggunakan do’a tersebut, dan menunjukkan pula bahwa hadits-hadits do’a di dalam wudhu selain hadits di atas adalah tidak sah.
Adapun doa yang dibaca untuk setiap anggota wudhu yang disebutkan oleh para sahabat kami dari golongan Al-Syafiiyah, seperti do’a waktu mencuci muka “Allahumma bayyidh wajhi… dan seterusnya, maka Al-Rafi’i dan lain-lainnya mengatakan bahwa do’a-do’a ini diriwayatkan di dalam atsar orang-orang shalih. Al-Nawawi mengatakan di dalam kitab Al-Raudhah bahwa do’a tersebut tidak ada asalnya. Ibnu Al-Shalah mengatakan, hadits itu tidak sah.
Nailul Authar 1/ (1/382-384)]

Dalam kitab Raudhatuth Thalibin, Imam Nawawi berkomentar tentang do’a-do’a ketika membasuh anggota wudhu,
قلت هذا الدعاء لا أصل له ولم يذكره الشافعي والجمهور والله أعلم
Saya katakana, “Do’a ini tidak ada dalilnya, dan Imam Syafi’i tidak pernah , menyebutkannya. Demikian juga dengan jumhur fuqaha”
[Raudhatuth Thalibin 1/ (1/218)].

Imam Ash-Shan’ani dalam kitab Subulussalam berkata :
وهذا الذكر عقيب الوضوء. قال النووي قال أصحابنا ويستحب أيضا عقيب الغسل.
وأما حديث الذكر مع غسل كل عضو فلم يذكره للاتفاق على ضعفه ،
قال النووي الأدعية في أثناء الوضوء لا أصل لها ولم يذكرها المتقدمون ، وقال ابن الصلاح لم يصح فيه حديث
Dzikir ini dibaca setelah wudhu. An-Nawawi berkata, “Sahabat-sahabat kami berkata, ‘Juga disukai setelah mandi’”
Adapun bacaan-bacaan ketika membasuh anggota wudhu, maka penulis tidak menyebutkannya karena para ulama sepakat atas kelemahannya.
An-Nawawi berkata, “Do’a-do’a ketika sedang berwudhu tidak ada dasarnya, dan para ulama terdahulu tidak menyebutkannya” Dan Ibnu Ash-Shalah berkata, “Tidak ada hadits dalam masalah tersebut”.
[Subulussalam 1/32 (1/131)].

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar mengutip hadits-hadits berikut :
Diriwayatkan dalam Sunan Daruquthni, dari Ibnu Umar RA, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
أنَّ النبيّ قال‏:‏ ‏"‏مَنْ تَوَضَّأ ثُم قال‏:‏ أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ اللَّهُ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ قَبْلَ أنْ يَتَكَلَّم، غُفِرَ لَهُ ما بَيْنَ الوُضُوءَيْن‏"‏ إسناده ضعيف
”Barangsiapa selesai wudhu mengucapkan : (Aku mengakui bahwa tiada Tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, Yang Maha Esa, Yang tidak ada sekutu bagiNya, dan aku mengakui bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya), sebelum berbicara, niscaya diampuni dosanya antara dua wudhu”
Isnadnya Dha’if.

Dari Anas RA, Ahmad bin Hanbal, Ibnu Majah, Ibnu Sunni,
عن النبيّ صلى اللّه عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏مَنْ تَوَضَّأ فأحْسَنَ الوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ‏:‏ أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ اللّه وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسولُهُ فُتِحَتْ لَهُ ثَمانِيَةُ أبْوَابِ الجَنَّةِ مِنْ أيّها شاءَ دَخَلَ‏"‏ إسناده ضعيف
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : ”Barangsiapa berwudhu dan membaguskannya, kemudian mengucapkan sebanyak tiga kali, (Aku mengakui bahwa tiada Tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, Yang Maha Esa, Yang tidak ada sekutu bagiNya, dan aku mengakui bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya), niscaya dibukakan baginya delapan pintu surga dan bisa dimasukinya dari manapun yang dikehendakinya”
Isnad Dha’if.

Abu Musa Al-Asy’ari RA berkata :
أتيت رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم بوضوء، فتوضأ، فسمعته يدعو ويقول‏:‏ ‏"‏اللَّهُمَّ اغْفِرْ لي ذَنْبِي، وَوَسِّعِ لي فِي داري، وَبارِكْ لي في رِزْقِي‏"‏ فقلت‏:‏ يا نبيّ اللّه‏!‏ سمعتك تدعو بكذا وكذا، قال‏:‏ ‏"‏وَهَلْ تَرَكْنَ مِنْ شَيْءٍ‏؟‏‏"‏
Aku membawa air untuk wudhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliaupun berwudhu. Aku mendengar beliau mengucapkan,
”Ya Allah, ampunilah dosaku, lapangkanlah rumahku dan berkatilah rezekiku”. Kemudian aku berkata, ”Ya Nabi Allah, aku mendengar engkau berdo’a begini” Beliau menjawab, ”Apakah doa itu meninggalkan sesuatu?” (HR. Nasa’i dan Ibnu Sunni).
[Al-Adzkar 43/54]

Kesimpulan :
1. Para ulama sepakat, berdasarkan hadits yang paling shahih , bacaan setelah wudhu adalah:
أشهد أن لا إله إلا اللَّه وحده لا شريك له وأشهد أن محمد عبده ورسوله
2. Para ulama sepakat bahwa do’a yang dibaca bersamaan dengan membasuh anggota wudhu tidak disyariatkan.

Wallahu a’lam.

Sumber rujukan :
-Imam Asy-Syaukani, Nailul Author, Pustaka Azzam, Jakarta, 2006.
-Imam Nawawi Al-Adzkar, Darul Ihya’ Indonesia, 2008
-Imam Nawawi Raudhatuth Thalibin, Pustaka Azzam, Jakarta, 2007.
-Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, Mutiara Ilmu, Surabaya, 1995.
-Muhammad bin Ismail Al-Amir Ash-Shan’ani, Subulus salam, Darus Sunnah Press, Jakarta, 2006


*Slawi, Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH

  YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH Oleh : Masnun Tholab   Hukum Zakat Fitrah Sayyid Sabbiq dalam kitab Fiqih Sunnah mengatakan bahw...