MEMULAI MEMBASUH ANGGOTA WUDHU DARI BAGIAN KANAN
Oleh : Masnun Tholab
www.masnuntholab.blogspot.com
Segala Puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.
Para ulama sepakat bahwa ketika berwudhu disunnahkan memulai membasuh anggota wudhu sebelah kanan sebelum membasuh anggota wudhu yang sebelah kiri.
عن عائشة رضي اللَّه عنها قالت: (كان رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وآله وسلم يُحِبُّ التَّيَامُنَ في تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطَهُوْرِهِ وفي شَأْنِهِ كُلِّهِ
Dari Aisyah, ia berkata, “Adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menyukai mendahulukan yang kanan dalam memakai sandalnya, berjalan, bersuci dan dalam segala urusannya” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Imam Asy-Syaukani berkata :
وفي الحديث دلالة على مشروعية الابتداء باليمين في لبس النعال وفي ترجيل الشعر أي تسريحه وفي الطهور فيبدأ بيده اليمنى قبل اليسرى وبرجله اليمنى قبل اليسرى وبالجانب الأيمن من سائر البدن في الغسل قبل الأيسر.
قال النووي: قاعدة الشرع المستمرة استحباب البداءة باليمين في كل ما كان من باب التكريم والتزيين وما كان بضدها استحب فيه التياسر قال: وأجمع العلماء على أن تقديم اليمين في الوضوء سنة من خالفها فإنه الفضل وتم وضوءه.
Didalam hadits ini menjadi dalil diperintahkannya memulai dengan sebelah kanan dalam memakai sandal, menyisir rambut, dan dalam bersuci, maka ia memulai dengan tangannya yang kanan sebelum yag kiri, dan kakinya yang kanan sebelum yang kiri, dan dari sebelah kanan dari semua anggota badan dibasuh sebelum yang sebelah kiri.
Imam Nawawi berkata : Menurut kaidah syar’i yang berlanjut, bahwa memulai dari sebelah kanan untuk segala perbuatan yang mulia dan berhias sangat dianjurkan, sedangkan perbuatan selain itu dianjurkan memulainya dengan yang sebelah kiri.
Lebih lanjut para ulama menyatakan, bahwa memulai sebelah kanan dalam berwudhu adalah sunnat, sedangkan yang menyalahinya tidaklah menerima keutamaan berwudhu meski wudhunya sempurna.
[Nailul Authar 1/139 (1/337)]
وعن أبي هريرة رضي اللَّه عنه: (أن النبي صلى اللَّه عليه وآله وسلم قال: إذا لَبِسْتُمْ وإذا توضأْتُمْ فَابْدَؤُوْا بِأَيَامِنِكُمْ)
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu berpakaian dan apabila kamu berwudhu, maka mulailah dengan anggota-anggota kananmu” (HR. Ahmad, Abu Dawud)
Imam Asy-Syaukani berkata :
والحديث يدل على وجوب الابتداء باليد اليمنى والرجل اليمنى في الوضوء وقد ذهب إليه من ذكرنا في الحديث الذي قبل هذا ولكنه كما دل على وجوب التيامن في الوضوء يدل على وجوبه في اللبس وهم لا يقولون به
قال الحافظ: وفيه انقطاع وهذه الطرق يقوي بعضها بعضًا
Hadits ini menunjukkan atas wajibnya mulai dari tangan kanan dan kaki kanan ketika berwudhu, hal itu juga telah dibahas dalam hadits sebelum ini. Para ulama mengatakan bahwa hadits ini menunjukkan tentang mendahulukan anggota badan yang kanan dalam berwudhu, tetapi kewajiban itu tidak berlaku bagi orang yang berpakaian.
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata, hadits ini ‘munqati’, sanad hadits itu sebagian kuat dan sebagian lainnya lemah.
[Nailul Authar 1/140 (1/337); lihat Fiqih Sunnah 1, hal. 56]
Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm berkata :
وذكر الله عز وجل اليدين والرجلين معا فأحب أن يبدأ باليمنى قبل اليسرى وإن بدأ باليسرى قبل اليمنى فقد أساء ولا إعادة عليه
Allah Azza wajalla menyebutkan kedua tangan dan kaki secara bersamaan, maka saya lebih menyukai seseorang memulai dari sebelah kanan sebelum yang kiri. Namun apabila ia memulai dari sebelah kiri sebelum yang kanan, maka ia telah berbuat sesuatu yang tidak baik, namun ia tidak harus mengulanginya.
[Al-Umm 1/35 (Ringkasan Kitab Al-Umm 1/43)]
Imam Nawawi dakam kitab Raudhatuth Thalibin berkata :
الثامنة تقديم اليمين على اليسار في يديه ورجليه وأما الأذنان والخدان فيطهران دفعة
فان كان أقطع قدم اليمين
Sunnah wudhu yang ke delapan adalah Mendahulukan yang kanan dari yang kiri, baik pada tangan maupun pada kaki. Adapun pada kedua pipi dan kedua telinga, maka disucikan dalam satu kali sekaligus (secara bersamaan). Apabila terputus, maka didahulukan yang kanan.
[Raudhatuth Thalibin 1/39 (1/203)].
Kesimpulam
Mayoritas ulama berpendapat disunnahkan memulai dengan membasuh anggota wudhu bagian yang sebelah kanan ketika berwudhu, kecuali pada kedua pipi dan kedua telinga yang dibasuh secara bersamaan.
Wallahu a’lam.
Sumber rujukan :
-Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Pena Pundi Aksara, Jakarta, 2006
-Imam Asy-Syaukani, Nailul Author, Pustaka Azzam, Jakarta, 2006.
-Imam Syafi’i, Ringkasan Kitab Al-Umm, Pustaka Azzam, Jakarta, 2005
-Imam Nawawi Raudhatuth Thalibin, Pustaka Azzam, Jakarta, 2007.
*Slawi, Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH
YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH Oleh : Masnun Tholab Hukum Zakat Fitrah Sayyid Sabbiq dalam kitab Fiqih Sunnah mengatakan bahw...
-
MENGUSAP KEPALA DALAM BERWUDHU Oleh : Masnun Tholab www.masnuntholab.blogspot.com Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sha...
-
MENYENTUH KEMALUAN MEMBATALKAN WUDHU? Oleh : Masnun Tholab www.masnuntholab.blogspot.com Segala Puji bagi Allah, Tuhan seru sekalia...
-
TALKIN (Sebelum Meninggal) Oleh : Masnun Tholab www.masnuntholab.blogspot.com إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ و...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar