Rabu, 05 Oktober 2022

YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH

 

YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH

Oleh : Masnun Tholab

 

Hukum Zakat Fitrah

Sayyid Sabbiq dalam kitab Fiqih Sunnah mengatakan bahwa Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan disebabkan berakhirnya puasa Ramadhan. Hukumnya wajib bagi setiap muslim, baik kecil atau dewasa, laki-laki atau wanita, dan budak atau merdeka.

Dari Ibnu Umar Rhadiallaahu ‘anhu,

عَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: { فَرَضَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ اَلْفِطْرِ, صَاعًا مِنْ تَمْرٍ, أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ: عَلَى اَلْعَبْدِ وَالْحُرِّ, وَالذَّكَرِ, وَالْأُنْثَى, وَالصَّغِيرِ, وَالْكَبِيرِ, مِنَ اَلْمُسْلِمِينَ, وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ اَلنَّاسِ إِلَى اَلصَّلَاةِ

Rasulullah صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah mewajibkan zakat fitrah dari Ramadhan sebanyak satu sukat korma atau satu sukat kepada hamba dan orang-orang merdeka, laki-laki dan wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kalangan kaum muslimin dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan sholat.” (Muttafaq Alaihi)

 

Yang Berhak Menerima Zakat Fitrah

Sayyid Sabbiq dalam kitab Fiqih Sunnah mengatakan bahwa pihak yang berhak menerima zakat fitrah itu sama halnya dengan yang boleh menerima zakat, artinya fitrah itu hendaklah dibagikan kepada delapan golongan yang tersebut di dalam ayat,

إنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِيْنَ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْ بُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِيْنَ وَفِي سَبِيْلِ اللهِ وَابْنِ السَّبِيْلِ فَرِيْضَةً مِنَ اللهِ واللهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. At-Taubah 9 : 60).

Berdasarkan ayat di atas, yang berhak menerima zakat fitrah adalah :

  1. Fakir
  2. Miskin
  3. Amil (Panitia Zakat)
  4. Muallaf (golongan yang baru masuk islam, atau orang islam yang lemah imannya).
  5. Budak
  6. Gharim (Orang yang berhutang)
  7. Fi Sabilillah (Orang yang berjihad di medan perang).
  8. Musafir (Orang yang melakukan perjalanan bukan untuk maksiat).

 

Fakir miskin merupakan golongan yang lebih utama menerimanya berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas Rhadiallaahu ‘anhu, dia  berkata,

فَرَضَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ اَلْفِطْرِ; طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اَللَّغْوِ, وَالرَّفَثِ, وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ

 Rasulullah صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang puasa dari perbuatan dan perkataan kosong dan keji, serta untuk memberi makan orang-orang miskin”.

Juga berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Rhadiallaahu ‘anhu,

فرض رسول الله صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زكاة الفطر وقال: " أغنوهم في هذا اليوم "

Rasulullah صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah mewajibkan zakat fitrah, sabda beliau, ‘Penuhilah kebutuhan mereka pada hari ini!’” [Fiqih Sunnah 2, hal. 4]

 

 

Ibnu Abbas Rhadiallaahu ‘anhu berkata,

فَرَضَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ اَلْفِطْرِ; طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اَللَّغْوِ, وَالرَّفَثِ, وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ, فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ, وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ اَلصَّدَقَاتِ.

“Rasulullah صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang puasa dari perbuatan dan perkataan kosong dan keji, serta untuk memberi makan orang-orang miskin Siapa yang membayarnya sebelum shalat, maka itu menjadi zakat, namun siapa yang membayarnya sesudah salat, maka itu menjadi sedekah diantara bermacam-macam jenis sedekah” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah , dan Hakim menyatakan shahih).

 

Imam Ash-Shan’ani dalam kitab Subulussalam berkata :

وَفِي قَوْلِهِ " طُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِدَلِيلٌ عَلَى اخْتِصَاصِهِمْ بِهَا وَإِلَيْهِ ذَهَبَ جَمَاعَةٌ مِنْ الْآلِ وَذَهَبَ آخَرُونَ إلَى أَنَّهَا كَالزَّكَاةِ تُصْرَفُ فِي الثَّمَانِيَةِ الْأَصْنَافِ

Sabda beliau  untuk memberi makan kepada orang-orang miskin’ menunjukkan bahwa zakat fitrah hanya dikhususkan untuk mereka saja, inilah orang dari Al-Aal.  Sedangkan ulama yang lainnya berpendapat bahwa zakat fitrah seperti zakat yang lainnya, ia dibagikan kepada delapan golongan tersebut. [Subulussalam 2, hal. 65].

 

Apakah Zakat Wajib Diberikan Kepada Semua Golongan Penerima Zakat?

Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan :

وَقَدِ اخْتَلَفَ الْعُلَمَاءُ فِي هَذِهِ الْأَصْنَافِ الثَّمَانِيَةِ هَلْ يَجِبُ استيعاب الدفع لها أَوْ إِلَى مَا أَمْكَنَ مِنْهَا؟ عَلَى قَوْلَيْنِ ,أَحَدُهُمَا, أَنَّهُ يَجِبُ ذَلِكَ وَهُوَ قَوْلُ الشَّافِعِيِّ وَجَمَاعَةٍ.

Para ulama berselisih pendapat sehubungan dengan delapan golongan ini, apakah pembagian harta zakat harus diberikan kepada delapan golongan itu secara penuh, ataukah hanya kepada yang ada saja di antara kedelapan golongan itu? Ada dua pendapat mengenainya.

Pendapat pertama mengatakan bahwa harta zakat harus dibagikan kepada semua golongan yang delapan itu. Pendapat ini dikatakan oleh Imam Syafii dan sejumlah ulama.

وَالثَّانِي, أَنَّهُ لَا يَجِبُ اسْتِيعَابُهَا بَلْ يَجُوزُ الدَّفْعُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهَا وَيُعْطَى جَمِيعَ الصَّدَقَةِ مَعَ وُجُودِ الْبَاقِينَ وَهُوَ قَوْلُ مَالِكٍ وَجَمَاعَةٍ مِنَ السَّلَفِ وَالْخَلَفِ مِنْهُمْ عُمَرُ وَحُذَيْفَةُ وَابْنُ عَبَّاسٍ وَأَبُو الْعَالِيَةِ وَسَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ وَمَيْمُونُ بْنُ مِهْرَانَ، 

Pendapat kedua mengatakan bahwa tidak wajib membagikan harta zakat kepada semua golongan yang delapan itu, melainkan boleh diberi­kan kepada satu golongan saja di antara mereka. Semua harta zakat boleh diberikan kepadanya, sekalipun golongan yang lain ada. Pen­dapat ini dikatakan oleh Imam Malik dan sejumlah ulama dari kalangan ulama Salaf dan Khalaf, antara lain ialah Umar, Huzaifah, Ibnu Abbas, Abul Aliyah, Sa'id ibnu Jubair dan Maimun ibnu Mahran.

قَالَ ابْنُ جَرِيرٍوَهُوَ قول جماعة عامة من أَهْلِ الْعِلْمِ، وَعَلَى هَذَا فَإِنَّمَا ذَكَرْتُ الْأَصْنَافَ هَاهُنَا لِبَيَانِ الْمَصْرَفِ لَا لِوُجُوبِ اسْتِيعَابِ الْإِعْطَاءِ

Ibnu Jarir memberikan komentarnya, bahwa pendapat inilah yang dipegang oleh kebanyakan ahlul 'ilmi. Dengan demikian, penyebutan kedelapan golongan dalam ayat ini hanyalah semata-mata untuk menerangkan pengalokasiannya saja, bukan wajib memenuhi kesemuanya. 

[Tafsir Ibnu Katsir, surat At-Taubah ayat 60].

Wallahu a’lam.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH

  YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH Oleh : Masnun Tholab   Hukum Zakat Fitrah Sayyid Sabbiq dalam kitab Fiqih Sunnah mengatakan bahw...