SYETAN YANG JUJUR
Oleh : Masnun Tholab
www.masnuntholab.blogspot.com
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallaahu ’alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.
Syetan yang pendusta itu ternyata pernah berkata jujur. Hal ini dikisahkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Riyadus Shalihin berikut ini :
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya diserahi oleh Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wasallam untuk menjaga sesuatu dari hasil zakat Ramadhan-yakni zakat fitrah. Kemudian datanglah padaku seorang pendatang, Segeralah ia mulai mengambil makanan itu - sepenuh tangannya lalu diletakkan dalam wadah. Saya lalu menahannya (menangkapnya) terus berkata: "Sungguh-sungguh engkau akan saya hadapkan kepada Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wasallam " Orang itu berkata: "Sesungguhnya saya ini adalah seorang yang sangat memerlukan dan saya mempunyai tanggungan keluarga banyak serta saya mempunyai hajat yang berat sekali -maksudnya amat fakirnya. Ia pun saya lepaskan - dengan membawa makanan secukupnya. Pada pagi harinya Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda: "Hai Abu Hurairah, apakah yang dikerjakan oleh tawananmu - yakni orang yang kau pegang - tadi malam?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, ia mengadukan bahwa ia mempunyai keperluan serta keluarga, lalu saya belas-kasihan padanya, maka dari itu saya lepaskan sekehendak jalannya - yakni sesuka hatinya pergi." Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wasallam. lalu bersabda: "Sebenarnya orang itu telah berdusta padamu dan ia akan kembali lagi.
Jadi saya mengetahui bahwa ia akan kembali kerana begitulah sabda Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wasallam Selanjutnya saya terus mengintipnya, tiba-tiba ia kembali lagi dan segera saja mengambil makanan lagi, saya tangkaplah ia lalu saya berkata: "Sungguh-sungguh saya akan menghadapkan engkau kepada Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wasallam " Ia berkata: "Biarkanlah saja - sekali ini, sebab sesungguhnya saya adalah seorang yang amat membutuhkan dan saya mempunyai banyak keluarga yang menjadi tanggungan saya. Saya tidak akan kembali lagi." Sekali lagi saya menaruh belas-kasihan padanya, lalu saya lepaskan dia. Pagi harinya Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda padaku: "Hai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu tadi malam?" Saya berkata: "la mengadukan lagi bahwa ia amat memerlukan dan mempunyai banyak tanggungan keluarga, maka dari itu saya belas-kasihan padanya dan saya melepaskannya"
Beliau Shallallaahu ’alaihi wasallam lalu bersabda: "Sesungguhnya ia berkata dusta padamu dan ia akan kembali lagi."
Saya mengintipnya untuk ketiga kalinya. la datang dan terus mengambil makanan lalu saya tangkaplah ia, kemudian saya berkata:
"Kini sungguh-sungguh saya akan ghadapkan engkau kepada Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wasallam dan ini adalah yang terakhir, karena untuk ketiga kalinya engkau datang, sedang engkau memastikan tidak akan datang, tetapi engkau datang lagi." Orang itu lalu berkata: "Biarkanlah aku pergi, sesungguhnya saya akan mengajarkan beberapa kalimat padamu yang dengannya itu Allah akan memberikan kemanfaatan padamu."
Saya berkata: "Apakah kalimat-kalimat itu." la menjawab: "Jikalau engkau hendak menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat al-Kursi, karena sesungguhnya kalau itu engkau baca, engkau akan senantiasa didampingi oleh seorang penjaga dari Allah dan engkau tidak akan didekati oleh syaitan sehingga pagi."
Akhirnya orang itu saya lepaskan lagi. Pagi harinya Rasulullah Shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda padaku: "Apakah yang dilakukan oleh tawananmu tadi malam?" Saya menjawab: "la menyangka bahwa ia telah mengajarkan padaku beberapa kalimat yang dengannya itu Allah memberikan kemanfaatan padaku."
Beliau Shallallaahu ’alaihi wasallam bertanya: "Apakah kalimat-kalimat itu?" Saya menjawab: "la berkata kepada saya: "Jikalau engkau menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat al-Kursi sejak dari permulaannya sehingga engkau habiskan ayat itu sampai selesai, iaitu: Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayyum." la melanjutkan katanya kepada saya: "Jikalau itu engkau baca, maka engkau selalu akan didampingi oleh seorang penjaga dari Allah dan syaitan tidak akan mendekat padamu sehingga engkau berpagi-pagi."
Nabi Shallallaahu ’alaihi wasallam lalu bersabda: "Sesungguhnya ia telah berkata benar padamu - yakni kalau membaca ayat al-Kursi, maka akan terus mendapat penjagaan dari Allah, tetapi orang itu sendiri sebenarnya adalah pendusta besar. Adakah engkau mengetahui, siapakah yang engkau ajak bicara selama tiga malam berturut-turut itu?" Saya menjawab: "Tidak." Beliau Shallallaahu ’alaihi wasallam lalu bersabda: "Itu adalah syaitan." (Riwayat Bukhari)
Slawi, April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH
YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH Oleh : Masnun Tholab Hukum Zakat Fitrah Sayyid Sabbiq dalam kitab Fiqih Sunnah mengatakan bahw...
-
MENGUSAP KEPALA DALAM BERWUDHU Oleh : Masnun Tholab www.masnuntholab.blogspot.com Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sha...
-
MENYENTUH KEMALUAN MEMBATALKAN WUDHU? Oleh : Masnun Tholab www.masnuntholab.blogspot.com Segala Puji bagi Allah, Tuhan seru sekalia...
-
TALKIN (Sebelum Meninggal) Oleh : Masnun Tholab www.masnuntholab.blogspot.com إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ و...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar