Sabtu, 08 Oktober 2016

PUASA ASYURA

PUASA ASYURA
Oleh : Masnun Tholab
www.masnuntholab.blogspot.com

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاَللَّهِ من شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا من يهده  اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ له وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ له وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Pengertian Asyura
Menurut Ensiklopedi Islam Asyura’ adalah hari ke sepuluh di bulan Muharram. Dalam Islam hari Asyura dipandang sebagai hari yang mempunyai keutamaan, karena pada hari tersebut Allah Subhanahu wata’ala telah menentukan banyak peristiwa yang terjadi di muka bumi yang menyangkut pengembangan agama Islam. [Ensiklopedi Islam 1, hal. 182].

Keutamaan Hari Asyura
Tentang keutamaan hari Asysyura digambarkan dalam hadits dari Abu Hurairah sebagai berikut :
….فإنه اليومُ الذي تاب اللهُ فيه على آدم وهو اليوم الذي رفع اللهُ فيه إدريسَ مكاناً علِيًّا وهو اليوم الذي نجى فيه إبراهيمَ من النار وهو اليوم الذي أخرج فيه نوحًا من السفينةِ وهو اليوم الذي أنزل الله فيه التوراةَ على موسى وفيه فَدَى الله إسماعيل من الذَّبْحِ وهو اليوم الذي أخرج الله فيه يوسف من السِجْنِ وهو اليوم الذي رَدَّ الله على يعقوبَ بَصَرَهُ وهو اليوم الذي كشف الله فيه البلاءَ عن أيوبَ البلاءَ وهو اليوم الذي أخرج الله فيه يونس من بطن الحُوْتِ وهو اليوم الذي فلق الله فيه البحرَ لبني إسرائيل وهو اليوم الذي غفر الله فيه لمحمدٍ ذَنْبَهُ ما تقدم منه وما تأخر وفي هذا اليومِ عَبَرَ موسى البحرَ وفي هذا اليوم أنزل الله فيه التوبةَ على قومِ يونسَ فمن صام هذا اليومَ كان له كفارةُ أربعين سنةٍ وهو أول يومٍ خلق الله من الدنيا يوم عاشوراء وأول مَطَرٍ نزل من السماء يوم عاشوراء
1.      Allah menerima taubat Nabi Adam ‘Alaihissalaam.
2.     Diangkatnya Nabi Idris ke alam yang tinggi
3.     Selamatnya Nabi Ibrahim dari api Raja Namrud.
4.     Dikeluarkannya Nabi Nuh ‘Alaihissalaam dan kaumnya dari perahu.
5.     Diturunkannya kitab taurat pada Nabi Musa ‘Alaihissalaaam.
6.     Diselamatkannya Nabi Isma’il ‘Alaihissalam dari penyembelihan
7.     Dikeluarkannya Nabi Yusuf  ‘Alaihissalaaam dari penjara.
8.     Disembuhkannya mata Nabi Ya’qub ‘Alaihissalaaam dari buta.
9.     Dihilangkannya musibah yang menimpa Nabi Ayyub ‘Alaihissalaaam.
10.   Dikeluarkannya Nabi Yunus ‘Alaihissalaaam dari perut ikan hiu.
11.   Dipecahkannya laut merah untuk lewat kaum Bani Isra’il, (umat Nabi Musa ‘Alaihissalaaam).
12.   DinyatakanNya pengampunan segala dosa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
13.   Nabi Musa ‘Alaihissalam menyeberangi lautan
14.   Allah menerima taubatnya kaum Nabi Yunus.
15.   Permulaan Allah menciptakan hari di dunia.
16.   Permulaan diturunkannya hujan dari langit.
Imam As-Suyuti dalam kitab Al-La’ali Al-Mashnu’ah fi Al-haditsi Al-Maudhu’ah  1/135 mrngatakan bahwa hadits tersebut palsu.
Ibnu Al-Jauzi dalam kitab Al-Maudu’at Mina Al-Haditsi Al-Marfu’at 2/201 mengatakan : Hadits ini tidak diragukan bagi orang yang berakal tentang kepalsuannya.
Imam Asy-Syaukani dalam kitab Al-Fawaidul Majmu’ah mengatakan : Tidak diragukan lagi bahwa hadits tersebut palsu.


Keutamaan dan Hukum Puasa Asyura
Dari Aisyah radiyallahu ‘anha, ia mengisahkan,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَر
Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR Al Bukhari No 1897)
[Fiqih Sunnah 2, hal. 53 ; NA 2, hal. 394]
Imam Ash-Shan’ani dalam kitab Subulussalam berkata :
وأما صوم يومَ عاشوراءَ وهو العاشرَ من شهرِ المحرمِ عند الجماهيرِ فإنه قد كان واجباً قبلَ فُرِضَ رمضانَ ثم صار بعده مستحباً:
Menurut Jumhur ulama yaitu puasa hari kesepuluh dari bulan Muharram, sebelum diwajibkan puasa Ramadhan hukumbya wajib, dan setelah puasa bulan Ramadhan disyariatkan, maka hukumnya menjadi mustahab (sunah ) [Subulus Salam 2, hal. 155]

Dari Abu Qatadah al-Anshory Radliyallaahu 'anhu
أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ. قَالَ: " يُكَفِّرُ اَلسَّنَةَ اَلْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ", وَسُئِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ. قَالَ: " يُكَفِّرُ اَلسَّنَةَ اَلْمَاضِيَةَ " وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ اَلِاثْنَيْنِ, قَالَ: " ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ, وَبُعِثْتُ فِيهِ, أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ "
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam perna ditanya mengenai puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang." Beliau juga ditanya tentang puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun yang lalu." Dan ketika ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: "Ia adalah hari kelahiranku, hari aku diutus, dan hari diturunkan al-Qur'an padaku." Riwayat Muslim [Bulughul Maram, hal. 282]

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda;
وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشَرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشَرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ أُعْطِيَ ثَوَابَ حَاجٍّ ، وَمُعْتَمِرٍ ، وَمَنْ مَسَحَ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ رُفِعَتْ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ عَلَى رَأْسِهِ دَرَجَةٌ فِي الْجَنَّةِ "
Barangsiapa yang berpuasa pada hari Assyuuraa' yakni 10 Muharram, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala 10,000 malaikat; dan barangsiapa yang puasa pada hari Assyuuraa', maka akan diberikan pahala 10, 000 orang mati syahid ; dan barangsiapa yang puasa pada hari Assyuuraa', maka akan diberikan pahala 10, 000 orang Haji dan Umrah; dan siapa yang mengusap kepala anak yatim pada hari Assyuuraa', maka Allah akan menaikkan dengan rambut satu darjat di surge….
Hadits tersebut menurut Imam As-Suyuti dan Ibnu Al-Jauzi adalah maudhu’ (palsu)
[Al-La’ali Al-Mashnu’ah fi Al-haditsi Al-Maudhu’ah  1/135; Al-Maudu’at li Ibnul Jauzi 2/201]

Waktu Pelaksanaan Puasa ‘Asyura
Para Ulama seperti  Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqih Sunnah, Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari, Ibnul Qayyim dalam kitab Zaadul Ma’ad, Imam Asy-Syaukani dalam kitab Nailul Author menyatakan bahwa Puasa ‘Asyura ada tiga tingkatan. Tingkatan pertama yaitu puasa pada hari ke 9, 10 dan 11, tingkatan kedua puasa pada hari ke 9 dan 10, tingkatan ketiga puasa pada hari ke 10 saja .Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Zainudin bin Abdul Aziz Al-Malibari Al-Fanani dalam kitab Fathul Mu’in.
Hal ini berdasarkan hadits-hadits sebagai berikut.


Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhuma berkata :
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِيْنَةَ فَرَأَى اليَهُوْدَ تَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاء فَقَالَ:ماَ هَذَا؟ قَالُوْا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوْسَى. قَالَ: فَأَناَ أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ. فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam datang ke Madinah beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa ‘alaihissalam berpuasa pada hari ini. Nabi Saw bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. (HR Bukhari No 1900) [Fiqih Sunnah 2, hal. 53]

Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan (para sahabat) supaya berpuasa. Para sahabat berkata :
يا رَسُوْلَ اللهِ , إنه يومٌ تُعَظِّمُهُ اليهودُ والنصارَى, فقال : فإذا كان العامُ الْمُقْبِلُ إنشاء اللهُ تعالى صعنا اليومُ التاسِعَ, قال : فلم يأتِ العامُ الْمُقْبِلُ حتى تُوُفِّيَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani”, Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
 “Pada tahun depan insya Allah kita puasa tanggal 9”. Tetapi belum sampai tahun berikutnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat ” [HR. Muslim dan Abu Dawud]

Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
صُوْمُوْا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وخالِفُوْا الْيَهُوْدَ, صوموا قَبْلَهُ يَوْمًا وبَعْدَهُ يَوْمًا
 Shaumlah kalian pada hari assyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Shaumlah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya (HR Thohawy dan Baihaqy serta Ibnu Huzaimah 2095)
[Fiqih Sunnah 2,/ 54 ; -Zaadul  Ma’ad  2/76 ; Fathul Bari  4/246 ;  Nailul Author 2/397]

Keutamaan Memberi Kelapangan Kepada Keluarga
Sayyid Sabbiq dalam kitab Fiqussunnah mengutip hadits dari Jabir bin Abdullah RA, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
مَنْ وَسَّعَ عَلَى نَفْسِهِ وَ اَهْلِهِ يَوْمَ عَاسُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عليه سائِرَ سَنَتِهِ
“Barangsiapa yang memberi kelapangan bagi dirinya dan keluarganya pada hari Asyura’, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun itu,” (HR. Baihaqi)

Imam Zaenudin dalam kitab Fathul Mu’in berkata :
وأما أحاديث الاِكْتِحَالِ والغسل، والتَّطَيُّبِ في يوم عاشوراء، فمِنْ وَضْعِ الكذابين
Sedangkan hadits-hadits mengenai sunat bercelak mata, mandi, dan memakai wangi-wangian pada hari Asyura adalah penetapan orang-orang pendusta. [Fat-hul Mu’in 1, hal. 666].

Kesimpulan
1.     Mayoritas Ulama berpendapat bahwa puasa Asysyura hukumnya sunnah.
2.    Mayoritas Ulama berpendapat bahwa puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.
3.    Mayoritas Ulama berpendapat, puasa asysyura ada 3 tingkatan, tingkatan pertama tanggal 9, 10, 11 Muharram, tingkatan kedua tanggal 9, 10 Muharram, tingkatan ketiga tanggal 10 Muharram.
4.    Mayoritas Ulama berpendapat Dianjurkan memberi kelapangan kepada keluarga pada hari Asyura.
Wallahu a’lam


YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH

  YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT FITRAH Oleh : Masnun Tholab   Hukum Zakat Fitrah Sayyid Sabbiq dalam kitab Fiqih Sunnah mengatakan bahw...